Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla
ProfilIndonesia.com | Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla lahir di Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada tanggal 15 Mei 1942. Beliau merupakan Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12 yang menjabat sejak tanggal 20 Oktober 2014. Jusuf Kalla adalah Wakil Presiden Indonesia Pertama yang pernah menjabat sebanyak dua kali meskipun tidak berturut-turut.
MUHAMMAD JUSUF KALLA
Profil
Dr.(H.C.) Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla merupakan seorang pengusaha sekaligus politikus yang sukses di Indonesia. Pria yang akrab dengan sebutan J.K. ini lahir di Bone, 15 Mei 1942 dan menganut Islam sebagai kepercayaannya. Jusuf Kalla lahir dari keluarga yang harmonis dengan ayah bernama H. Kalla dan ibu bernama Hj. Athirah. Pria ini memiliki seorang istri tercinta bernama Hj. Mufidah Miad Saad. Dari pernikahannya ini lahirlah 5 anak kebanggaan, yaitu Solihin J.K., Chairani J.K., Imelda J.K., Muchlisa J.K., dan Muswira J.K.
Kehidupan Pribadi
Masa kecil Jusuf Kalla bermukim di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, tepatnya di wilayah Watampone. Jusuf lahir sebagai anak ke 2 dari 17 bersaudara dan hidup dalam keluarga yang harmonis dan bahagia.
Pada saat Jusuf menginjak usia 10 tahun, seluruh keluarganya memutuskan untuk pindah ke Makassar. Keputusan ini diambil akibat banyaknya kekacauan setelah terjadi pemberontakan DI/TII. Insiden ini menyebabkan kondisi Watampone menjadi tidak kondusif dan tidak nyaman untuk bermukim.
Di tempat tinggal yang baru ini orang tua Jusuf menempati sepetak ruko yang sekaligus berfungsi sebagai rumah. Untuk melanjutkan hidup, mereka merintis usaha dengan berdagang kain.
Usaha yang digeluti orang tua Jusuf berkembang dengan pesat dan membuatnya dikenal secara luas. Tak heran jika keluarga Jusuf Kalla terkenal sebagai keluarga seorang saudagar bugis yang sukses.
Riwayat Pendidikan
Jusuf memulai jenjang pendidikannya di SD II Watampone, yaitu salah satu sekolah di tempat kelahirannya. Setelah tamat SD, Jusuf melanjutkan ke sekolah di SMP Islam Datumuseng, Makassar. 3 tahun setelahnya, Jusuf melanjutkan jenjang pendidikannya di SMA 3 Makassar.
Setelah menyelesaikan jenjang pendidikan SMA, Jusuf Kalla muda mengambil kuliah di Fakultas Ekonomi salah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia, yaitu Universitas Hasanuddin dan lulus pada tahun 1967. Di era ini Jusuf terkenal sebagai pribadi yang sangat aktif menjalankan organisasi kemahasiswaan.
Jusuf merupakan salah satu mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI cabang Makassar. Tak tanggung-tanggung, kiprahnya pernah menjadi ketua HMI cabang Makassar di tahun 1965 sampai 1966.
Tidak hanya itu, Jusuf juga sukses menjadi Ketua Dewan Mahasiswa di perguruan tinggi tempatnya menuntut ilmu, yaitu Universitas Hasanuddin di masa 1965 sampai 1966. Jusuf juga pernah menjabat jadi Ketua Presidium dari organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia atau akrab dengan nama KAMI di masa 1967 sampai 1969.
Setelah itu Jusuf memutuskan untuk pergi ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikannya, yaitu ke Perancis. Di negara ini Jusuf mengambil gelar master di salah satu perguruan tinggi ternama, yaitu The European Institute of Business Administration atau INSEAD.
Riwayat pendidikan Jusuf Kalla tentu tidak berhenti di situ. Pada Senin, 31 Januari 2020 Jusuf berhasil mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa atau Doktor Kehormatan. Gelar ini diberikan oleh Rektor Institut Teknologi Bandung atas segala prestasi yang didapatkan Jusuf.
Karier Politik Pemerintahan
Jusuf memulai karier politik pada tahun 1965 sampai 1968, yaitu ketika Jusuf diangkat menjadi Ketua Pemuda Sekber Golkar Sulawesi Selatan dan Tenggara. Rekam jejak inilah yang membuatnya bisa melenggang menjadi Anggota DPRD Sulawesi Selatan dari Golkar. Jusuf menjabat mulai tahun 1967 sampai 1968.
Jusuf juga pernah memiliki pengalaman sebagai anggota MPR dari Golkar dari tahun 1982 sampai 1999. Namanya terus melejit ketika terpilih menduduki jabatan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia. Jabatan ini diemban pada masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid di masa 1999 sampai 2000.
Kiprahnya masih berlanjut di bawah kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri, yaitu ketika masa 2001 sampai 2004. Di era ini Jusuf memegang kepercayaan sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat atau yang akrab dengan singkatan Menkokesra.
Riwayat karirnya di bidang politik pemerintahan semakin cemerlang di tahun 2004. Pada masa ini Jusuf maju menjadi calon wakil presiden bersama dengan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai calon presidennya. Jusuf dinobatkan sebagai pemenang sehingga namanya tercatat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia ke-10.
Untuk kedua kalinya Jusuf mencalonkan diri sebagai wakil presiden di tahun 2014 mendampingi Joko Widodo. Ini menjadi perjuangan kembali bangkit setelah sebelumnya gagal menjadi calon presiden di tahun 2009. Di era ini Jusuf berhasil menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia ke-12.
Karier Bisnis
Sudah bukan rahasia lagi apabila bakat bisnis yang dimiliki H. Kalla menurun langsung ke anaknya, Jusuf Kalla. Pada tahun 1968 Jusuf mendapat kepercayaan dari sang ayah untuk menjadi CEO di NV Hadji Kalla. Di saat itulah Jusuf resmi menjadi seorang pemimpin dari perusahaan keluarganya.
Di masa itu juga NV Hadji Kalla berkembang dengan sangat baik terbukti dari banyaknya sektor baru yang ditangani. Perusahaan ini awalnya merupakan perusahaan ekspor impor, namun setelah dipegang Jusuf bisa menyentuh sektor real estate, konstruksi, kendaraan, transportasi, dan lainnya.
Kehebatan Jusuf di bidang bisnis sudah banyak diketahui orang dan tidak perlu diragukan lagi. Tak heran jika pada tahun 1985 sampai 1997 Jusuf terpilih menjadi Ketua dari Kamar Dagang dan Industri Daerah Sulawesi Selatan. Di tahun 1997 sampai 2002 terpilih menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang Indonesia.
Prestasi di Bidang Pendidikan
Jusuf memiliki pengalaman menjabat sebagai Ketua Yayasan Pendidikan Hadji Kalla yang berada di Makassar. Di dalam yayasan tersebut terdapat Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, hingga Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Athirah.
Tak hanya itu, karirnya terus melesat terbukti pada tahun 1985 sampai 1995 juga pernah menjadi Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Sulawesi Selatan. Dilanjutkan pada tahun 1987 sampai 2000 menjadi Ketua ISEI Pusat dan di tahun 2000 sampai sekarang menjadi Penasehat ISEI Pusat.
Prestasi di Bidang Agama
Selain kiprahnya yang sangat positif di bidang politik pemerintahan dan bisnis, Jusuf buka memiliki image yang baik di kalangan pemuka agama dan tokoh masyarakat. Namanya lekat dengan sebutan Mustasyar NU, khususnya di Sulawesi Selatan. Tugas yang diembannya mengikuti jejak hidup ayahnya, H. Kalla sebagai bendahara NU.
Demi kemaslahatan umat, Jusuf juga pernah membangun sebuah masjid bersama dengan Alm. Jend. M. Jusuf yang bernama Masjid Al-Markaz Al-Islami atau terkenal dengan julukan Masjid Jend. M. Jusuf. Disini Jusuf mendapat tanggung jawab sebagai Ketua Yayasan Badan Wakaf Masjid Al-Markaz Al-Islami.
Riwayat hidup dan profil lengkap Jusuf Kalla bisa menjadi teladan dan contoh sosok yang berkepribadian pekerja keras dan pantang menyerah. Usaha yang digeluti Jusuf di berbagai sektor menjadi bukti bahwa perjuangan yang ikhlas menghasilkan kesuksesan yang bisa dinikmati di kemudian hari.