Tag: Eko Hari Prasetyo

Ir. Eko Hari Prasetyo

Ir. Eko Hari Prasetyo
Presiden Direktur PT Unique Herbamed Indonesia

Menciptakan Formulasi Herbal Setara Produk Medis

Rakyat Indonesia tidak sadar bahwa tanah airnya menyimpan kekayaan alam luar biasa. Bukan hanya dalam bentuk hasil pertanian, pertambangan, kehutanan dan pertanian yang melimpah ruah, tetapi bumi Indonesia menyimpan kekayaan lain. Yakni banyaknya tanaman berkhasiat obat yang mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Sayangnya, kekayaan alam yang satu ini tidak banyak dimanfaatkan. Sebagian besar rakyat Indonesia lebih percaya kepada pengobatan modern yang berbasis obat-obatan kimia. Penggunaan herbal hanya pada kalangan tertentu yang mengenalnya secara tradisional sebagai “jamu”. Padahal, tanaman obat atau herbal melalui proses yang benar tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan.

“Semua berawal dari keprihatinan saya, karena jamu selalu dipandang sebelah mata dan menjadi nomor dua. Di sisi lain, pengusaha MLM obat dari luar negeri meraup keuntungan besar meskipun bahan baku herbal didatangkan dari negara lain. Padahal tanah Indonesia merupakan sumber potensi herbal terbesar di dunia. Makanya saya tergerak untuk menciptakan formulasi herbal yang spesial yakni herbal medicine yang unique, khusus dengan khasiat setara atau lebih baik dari produk medis,” kata Ir. Eko Hari Prasetyo, Presiden Direktur PT Unique Herbamed Indonesia.

Produk herbal hasil formulasinya kemudian diperkenalkan kepada masyarakat melalui para pengobat alternatif. Dari mereka, khasiat obat herbal produksinya semakin dikenal luas. Bukan karena kemasan obat yang terkesan eksklusif dan mahal, tetapi karena formulasinya benar-benar mampu menyembuhkan penyakit. Hal ini sesuai dengan konsep pemasaran yang dikembangkan Eko, yakni menguji kualitas produk dengan tanpa beriklan sama sekali.

Eko menginginkan produk formulasi herbal ciptaannya menjadi produk terbaik dan diterima masyarakat tanpa iklan. Artinya, masyarakat menggunakan produk herbal formulasinya bukan karena terpengaruh iklan yang bombastis, tetapi benar-benar menggunakan produk terbaik, baik kualitas maupun khasiatnya. Semua itu, dibuktikan secara langsung oleh masyarakat melalui penggunaan produk dalam mencapai kesembuhan dari penyakit yang diderita.

“Saat ini, baru perusahaan kami yang mewajibkan pengambilan produk oleh mitra dengan uang muka sampai sebesar 50%. Kami juga tidak memiliki sistem konsinyasi atau diskon besar-besaran. Nyatanya, permintaan market tetap tinggi terkait kepercayaan masyarakat terhadap produk herbal kami yang bahkan mampu menembus bisnis MLM. Kami sama sekali tidak pernah beriklan, bahkan dalam bentuk brosur sekalipun,” terangnya.

Menurut Eko, tidak jarang agen obat-obatan yang rela membuatkan brosur sebagai sarana promosi produk perusahaan. Ia berprinsip, bahwa produk obat yang bagus pasti laku walaupun tidak diiklankan. Sesuai arahan mentor marketing-nya yang menyarankan untuk tidak membuat iklan kalau memiliki produk terbaik. Karena memiliki positioning tersendiri, produk terbaik tidak akan kesulitan menembus pasar dan menghadapi persaingan. “Produk yang bagus tidak boleh diiklankan karena iklan hanya untuk produk murah. Biarlah pasarnya berkembang karena masyarakat yang akan memberikan penilaian. Itulah yang kami lakukan dan kami fokus pada kemampuan produk,” imbuhnya.

Eko menjelaskan, salah satu evaluasi produk yang dilakukan adalah dengan membentuk HERBAMED CENTRE yang memberikan bantuan berupa konsultasi dan terapi pengobatan gratis. Layanan ini merupakan misi sosial perusahaan sekaligus sarana untuk mengukur efektivitas herbal produk perusahaan. Dari situ, sistem promosi “gethok tular” dari mulut ke mulut menyebarkan bahwa terjadi kesembuhan secara efektif dengan menggunakan herbal produk PT. Unique Herbamed Indonesia

“Dari situ sebenarnya promosi kita terjadi. Kualitas produk yang bagus ditambah kepercayaan yang kuat membuat kesembuhan semakin cepat. Itu akan dikabarkan kepada orang-orang lain. Keseriusan kita dalam produksi obat herbal antara lain dengan menggunakan bahan terbaik dari dalam negeri. Walaupun ada juga yang kami impor dari China, India ? dan Peru, yang penting kualitasnya terbaik. Makanya meskipun perusahaan kami masih kecil,  kami mendapat pengakuan dari  perusahaan MLM Asing karena telah mampu menghasilkan produk terpercaya,” tuturnya.
Bahkan ada beberapa distributor kita yang sudah mengirimkan produk obat herbal ini ke Hongkong, Taiwan dan Jerman.

Mengutamakan Kejujuran

Prestasi PT Unique Herbamed Indonesia hingga mampu menembus pasar obat internasional tidak lepas dari kiat-kiat yang dijalankan Ir. Eko Hari Prasetyo. Selain membuat produk obat herbal berkualitas, ia juga mendesain kemasan yang berbeda dari produk sejenis. Permainan warna yang menarik, berbeda, unik dan eye catching menambah daya tarik produk obat herbal perusahaannya.

“Dalam membuat kemasan saya selalu mencoba untuk keluar dari pakem, eye catching secara psikologis dan menarik perhatian dengan permainan warna. Kiat kami di dalam berbisnis adalah dengan selalu mengutamakan kejujuran. Makanya kami persilakan klien untuk tes produk, setelah cocok baru berbicara bisnis. Produk kami sudah diujioleh beberapa perusahaan MLM yang dilakukan ditiga Negara ; China, Malaysia dan Singapura, hasilnya semua lolos sehingga mereka menggunakan produk kami dalam bisnis MLM mereka. Saat ini ada beberapa MLM baik Asing maupun Lokal yang menggunakan produk kami sebagai produk andalannya. Sekarang ini, kami berada dalam tahap klien mencari produk kami. Prinsipnya, ‘Biarlah Produk yang Bicara, Bukan Kami’,” ujarnya.

Kejujuran yang diusung Eko sekaligus juga keprofesionalan dalam produksi obat-obatan herbal. Tidak tanggung-tanggung, tenaga Apoteker (Drs. Riza Sultoni, Apt.,) yang menanganinya merupakan salah satu staf ahli pemegang regulasi kesehatan tertinggi di negeri ini. Selain itu, sebuah lembaga pendidikan kesehatan di Klaten, Jawa Tengah mengajak bekerja sama untuk membuka Jurusan Herbal, yang saat ini masih dalam tahap persiapan dan penjajagan.

“Ke depan, saya ingin menggeser paradigma lama bahwa obat-obatan herbal atau jamu selalu nomor dua dibawah obat medis. Sekarang saya dalam proses pembuktian bahwa di Indonesia ada produk herbal yang bisa disandingkan dengan produk medis. Tetapi secara bertahap, karena keterbatasan modal memang belum bisa mengadakan uji fitofarmaka. Sekarang, saya lebih memilih untuk membesarkan perusahaan terlebih dahulu,” ungkapnya.

Menurut Eko, rencananya ia akan membentuk sebuah grup (Unique Group) guna melebarkan usaha. Selain herbal, usaha ke depan adalah makanan dan minuman (dimulai dengan kopi) dan kosmetik yang memiliki peluang cerah. Target yang dicanangkan Eko setidaknya dalam tempo satu atau dua tahun rencana tersebut akan terealisasi. Sementara sekarang, ia berusaha memperbesar perusahaan dengan kapasitas 20.000 botol per bulan dengan 25 orang karyawan tersebut.

“Tetapi yang jelas sambutan dari masyarakat medis cukup baik. Misi saya tidak muluk-muluk, hanya ingin herbal dianggap setara dengan obat-obatan medis, karena kita melihat perilaku operator herbal yang memosisikan diri sebagai nomor dua dibawah medis. Semua itu, berawal dari tiga pertanyaan ‘Apa yang bisa saya buat untuk hari ini, apa saja yang bisa saya buat untuk hari ini, apa saja yang bisa saya buat untuk hari ini’. Begitu,” tegasnya.

Tanpa Modal

Ir. Eko Hari Prasetyo sebenarnya tidak memiliki latar belakang pengobatan herbal. Sebagai insinyur pertambangan, ia sering keluar masuk hutan di seluruh Indonesia terkait tugasnya. Bermacam-macam permasalahan di pertambangan dikuasainya mulai pertambangan emas, batubara, Penguasaan dan keahlian yang sangat luar biasa membawanya bekerja pada sebuah kantor konsultan pertambangan.

“Saya sempat keliling Indonesia karena bekerja  pada perusahaan konsultan pertambangan yang project-nya berpindah-pindah. Tetapi akhirnya saya bekerja di Hasnur Group sebelum memutuskan untuk memulai membuka usaha sendiri pada tahun 2006. Awalnya mendirikan perusahaan kosmetik berbahan dasar herbal, tetapi beberapa kali kandas karena perbedaan visi,” katanya.

Eko tidak berputus asa, karena semenjak awal lulus kuliah ia memiliki prinsip untuk tidak menjadi pegawai atau karyawan. Ia ingin menjadi entrepreneur tangguh yang tidak hanya mampu menghidupi diri tetapi juga membuka lapangan kerja bagi orang lain. Jalan itu menjadi terbuka lebar, setelah pada tahun 2007 mendirikan PT Unique Herbamed Indonesia. Modal pendirian perusahaan bisa dikatakan hampir nol. “Saya mendirikan perusahaan bisa dibilang tanpa modal, hampir nol hanya berdasarkan kemampuan yang saya miliki,” imbuh pekerja keras yang belum tidur sebelum pukul dua dinihari ini.

Meskipun tanpa dukungan modal, perusahaan yang didirikan Eko terus berjalan. Turun naik dalam menjalankan usaha pun dialaminya, namun tidak menyurutkan pilihan langkahnya. Tetapi ia menyadarinya bahwa hal tersebut merupakan dinamika dalam menjalankan usaha. Apalagi, saat memutuskan untuk memulai usaha ia harus melepaskan zona nyaman yang telah dinikmatinya selama bertahun-tahun. Ia dan keluarganya harus berjuang dari awal untuk membuka usaha sendiri.

“Alhamdulilah istri memberikan dukungan penuh dari zaman kita susah sampai sekarang. Tetapi saya juga tidak membawa urusan ke rumah, karena saya menetapkan garis yang jelas antara pekerjaan dan urusan keluarga. Memang ini yang berat, saat harus melepaskan diri dari zona nyaman, posisi bagus dengan gaji lumayan dan beban keluarga. Tetapi saya berani mengambil langkah yang memberikan perubahan yang sangat berarti bagi diri saya. Meskipun saat itu belum jelas, tetapi entry point-nya adalah di situ,” tegasnya.

Eko yakin dengan pilihannya dan sadar terhadap risiko yang dihadapi. Menurutnya, keyakinan diri berupa keberanian untuk mengambil langkah menjadi faktor pembeda antara seorang karyawan dan pengusaha. Karena setelah menakar risiko, seorang karyawan yang akan beralih menjadi pengusaha  akan memutuskan sesuatu.

“Kalau mau menjadi pengusaha, jangan banyak berpikir, gunakan logika dan hati. Kalau kita yakin jalan, ya langsung jalankan. Dari situ nanti akan ketemu seninya menjadi pengusaha. Bisnis itu harus dinikmati, bisnis ibarat seperti seniman yang secara total mencurahkan segenap hati dan jiwanya untuk menghasilkan karya besar, bisnis juga seperti pemain catur, yang penuh perhitungan untuk terus melangkah. Intinya kita tetap memperhitungkan risiko dengan manajemen risiko yang baik,” tuturnya.

Kepada generasi muda, Eko menegaskan untuk tidak pernah takut dalam memulai usaha. Mereka juga tidak boleh berhenti di tengah jalan ketika sudah memulai menjalankan usaha. Tetapi mereka tetap harus menggunakan logika, intuisi dan perhitungan yang matang dalam setiap langkahnya. “Yang membedakan seseorang adalah kemampuannya. Yakni ketika jatuh dia akan bangun lagi, kalau jatuh harus bangun lagi. Itulah orang yang dinamakan sukses,” pesannya.

Eko yang senang bersepeda motor dan “nongkrong” di tukang jamu ini mengungkapkan, inovasi secara terus menerus akan membawa lebih dekat kepada kesuksesan. Ia terbiasa melihat permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat melalui “aksi” tersebut. Dari situ, tergambar jelas di dalam masyarakat Indonesia bahwa mereka tergerak untuk membeli sesuatu karena iklan-iklan yang bombastis. Selain itu, masyarakat Indonesia juga selalu bangga terhadap barang-barang impor produk negara asing.

“Dari nongkrong di tukang jamu, jalan di pasar atau mal, saya mendengarkan keluhan mereka sekaligus mencari solusi apa yang bisa saya lakukan untuk masyarakat. Ide saya untuk menciptakan produk baru akan muncul berdasarkan realita yang terjadi di masyarakat. Karena kita tidak boleh terhenti pada produk tertentu saja, harus dinamis,” tegas pengusaha yang tidak khawatir terhadap pasar bebas ini. Produk obat herbal PT Unique Herbamed Indonesia dalam waktu dekat akan diekspor ke China yang di dunia internasional dikenal sebagai pusat obat-obatan herbal. “Nanti produk kami akan diekspor ke China. Tanggal 21 Mei, sample produk kita dibawa ke sana oleh salah seorang kolega dari Malaysia,” imbuhnya.