Tag: Perwakilan Daerah

H Abdul Hakim Fouad Attamimi

No Comments

Direktur Utama Faryha Tour

(PT Ronaldhitya Tour & Travel)

Sukses Dengan Terus Menerus Belajar dan Menekuni Satu Bidang

Dalam berkarier atau berbisnis, ketekunan terhadap salah satu bidang akan membuat orang menjadi sangat ahli. Selama menjalani karier atau bisnisnya, berbagai pelajaran berharga akan membuatnya menjadi spesialis di bidang yang ditekuninya. Proses yang dijalani selama menekuni pekerjaan akan menjadi pengalaman yang membawa kesuksesan.

Seperti yang dijalani oleh pengusaha biro perjalanan haji & umrah, H Abdul Hakim Fouad Attamimi, Direktur Utama Faryha Tour (PT Ronaldhitya Tour & Travel). Pilihannya untuk belajar di Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua, Bali Jurusan Manajemen Pariwisata (lulus tahun 1993) adalah langkah awalnya menuju tangga kesuksesan. Pengusaha asli Bali kelahiran Klungkung, 1 November 1969 ini mengisahkan perjalanan hidupnya, berikut ini.

Saya asli Bali tetapi muslim dan hingga saat ini orang tua dan saudara-saudara semua ada di Bali. Tahun 1993, saya diterima bekerja di perusahaan biro perjalanan wisata, Nusa Dua Bali Tour & Travel. Awal Januari 1994, saya langsung dikirim ke Jakarta sebagai representative, karena banyak tamu dari Eropa yang ke Jakarta dahulu. Jadi, awalnya saya bekerja di biro perjalanan umum,” katanya.

Pertengahan tahun 1994, Hakim –panggilan akrabnya- pimpinan Nusa Dua Bali Tour Jakarta berangkat umrah bersama keluarga. Ia diajak dan menjadi tour leader dalam perjalanan spiritual tersebut. Terkesan atas pengalaman pertamanya di Tanah Suci, membuat ia sangat tertarik di bidang umrah & haji. Dua tahun kemudian, ia memutuskan keluar dari PT Nusa Dua Bali Tour dan bergabung dengan PT. Insan Salsabila, biro perjalanan umrah & haji.

 Sejak itu, Hakim mulai berkecimpung di bisnis umrah & haji. Beberapa kali ia berangkat untuk mengawal para jemaah umrah & haji plus. Kadang, kegiatan jemaah disambung dengan perjalanan wisata ke berbagai negara, seperti; Mesir, Turkey, Jordan, Jerussalem, Maroko, bahkan sampai Spanyol. Setelah beberapa kali pindah kerja di perusahaan umrah & haji, ia memperoleh pekerjaan sebagai Kepala Perwakilan Travel dari Saudi Arabia di Jakarta selama tiga tahun (2006-2009).

Tetapi tahun 2006 itu, saya mulai merintis usaha sendiri dengan membuka biro perjalanan wisata, khusus Umrah & Haji. Namun, sampai tahun 2010, izin umrah & haji belum keluar, hingga akhirnya saya membeli perusahaan yang sudah punya izin, PT. Ronaldhitya Tour & Travel dan mengganti merk dagang menjadi ‘Faryha Tour’. Saya membuka usaha ini karena melihat bahwa ke depan, dengan daftar tunggu pemberangkatan haji regular antara 6 – 10 tahun, umrah & haji plus menjadi pilihan alternative untuk ke tanah suci. Karena banyak yang lebih memilih umrah sambil menunggu jadwal keberangkatannya,” katanya.

Menurut Hakim, Fahyra Tour sekarang memiliki cabang di Surabaya dan perwakilan di berbagai daerah di Indonesia seperti; Tangerang, Solo, Yogyakarta, Pekalongan, Sidoarjo, Malang, Pasuruan, Balikpapan, Bali, Palu dan lain-lain. Dengan dibukanya perwakilan di berbagai daerah, jemaah akan semakin mudah mendapatkan informasi tentang segala sesuatu mengenai rencana perjalanan umrah atau haji.

Perwakilan Daerah

Sebagai perusahaan yang baru beberapa tahun berdiri, menurut Hakim banyak kendala yang harus diatasi. Selain perizinan perusahaan umrah & haji yang sekarang dihentikan pemerintah RI, peraturan mengenai umrah & haji dari pemerintah Indonesia dan Arab Saudi pun terus berubah-ubah. Perubahan terjadi bahkan setiap tahun sehingga perusahaan travel umrah & haji kesulitan untuk mengikutinya.

Kendala lain, lanjutnya, datang dari customer sendiri yang rata-rata mendaftarkan diri pada detik-detik terakhir. Akibatnya perusahaan kesulitan untuk reservasi tiket pesawat dan akomodasi mereka di Arab Saudi. Selain itu, dengan visa yang sekarang menggunakan sistem kuota apabila waktunya terlalu mepet perusahaan akan kehabisan dan kesulitan mendapatkan kuota visa umrah & haji.

Minimal satu atau dua bulan sebelum berangkat mereka mendaftar. Kalau yang last minute itu biasanya jemaah dari Jakarta, sementara yang dari daerah biasanya lebih tepat waktu. Kebetulan kita membuka perwakilan sampai ke daerah sehingga informasi yang benar disampaikan kepada calon jemaah melalui perwakilan kami. Kita juga mengantisipasi dengan sistem reservasi penerbangan serta informasi masalah kuota visa kepada jemaah,” tegasnya.

 Hakim tidak pernah menyembunyikan informasi terkait keberangkatan ibadah umrah & haji kepada calon jemaah. Ia selalu menjelaskan kondisi yang dihadapi perusahaan terkait kendala perizinan dan lain-lain serta menawarkan alternative terbaik bagi jemaah, seperti memberikan alternative program atau alternative tanggal keberangkatan dan lain-lain. Kita juga jelaskan kepada jemaah segala kondisi selama di tanah suci agar para jama’ah siap dengan segala kondisi tersebut sebelum berangkat,” imbuh penyuka liburan ke Bali ini.

Untuk menghindari kejadian seperti itu, Hakim menggandeng jemaah melalui sponsorship seperti dari jemaah pengajian, pondok pesantren dan komunitas Islam lainnya. Sponsor itulah yang akan membuat paket umrah atau haji dan mendaftarkan diri ke perusahaan jauh hari sebelumnya. Ia juga membentuk pengajian bulanan yang diselenggarakan di berbagai daerah bagi mantan jemaah haji & umrah yang mempercayakan kepengurusannya kepada Fahyra Tour.

Jadi begitu selesai ibadah jemaah tidak kita lepas begitu saja, tetap ada komunikasi. Karena mungkin di lain waktu mereka akan menggunakan jasa kita lagi. Boleh dibilang umrah sangat berkembang baik, karena orang tidak selalu berlibur atau holiday ke Eropa. Ini perjalanan religius, berwisata sambil ibadah yang belakangan sangat diminati masyarakat,” tegasnya.

Dalam menyikapi persaingan, Hakim menyambutnya dengan sangat baik. Baginya, semakin banyak kompetitor bisnis travel umrah & haji semakin bagus. Ia menyerahkan kepada calon jemaah untuk menilai pelayanan yang diberikan perusahaan. Artinya, semua perusahaan yang bergerak di bidang umrah & haji akan berlomba memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah. Tinggal jemaah yang akan menentukan perusahaan travel mana yang menurut mereka paling baik.

Yang jelas komitmen kami adalah bahwa yang kami layani adalah ‘Tetamu Allah’ atau ‘Duyufurrahman’ sehingga kami tidak main-main dalam urusan ini. Kami secara profesional melayani jemaah karena itu adalah amanah, itu yang kita pegang. Karena biaya yang sudah dibayarkan itu adalah amanah yang harus kita pegang. Kita dahulukan & prioritaskan seluruh hak dan kewajiban jemaah,”tegasnya.

Hakim hanya berharap dari sisa biaya yang sudah dikeluarkan menjadi keuntungan perusahaan. Tidak pernah ia mengambil keuntungan di awal pembayaran yang telah dilakukan jemaah. Kebijakan perusahaan adalah memaksimalkan pelayanan kepada jemaah sementara urusan keuangan adalah belakangan. “Kalau tidak ada sisa, ya tidak apa-apa, karena yang kita layani itu adalah tetamu Allah sehingga ‘Dia’ nanti yang akan menggantinya,” tuturnya.

Kebanggaan Keluarga

Menurut H. Abdul Hakim Fouad Attamimi, usahanya lebih fokus pada bidang umrah & haji. Meskipun memiliki pengalaman bekerja di perusahaan travel pariwisata umum –bukan umrah & haji- namun ia tidak tertarik untuk ikut meramaikan bisnis tersebut. Persaingan dan banyaknya perusahaan besar yang “bermain” di travel pariwisata umum membuat ia lebih memilih menekuni umrah & haji.

Jadinya kita malah semakin fokus pada pelayanan jemaah. Karena seperti yang saya gariskan kepada karyawan, bahwa jemaah itu adalah tetamu Allah yang harus dilayani dengan sepenuh hati serta ikhlas dalam bekerja,” kata ayah tiga putri dari pernikahannya dengan Wahidah Rasjid Bawazier ini. Hakim mendapat dukungan penuh dari keluarga atas usaha yang ditekuninya selama ini. “Saya setiap tahun juga membawa keluarga untuk pergi umrah ataupun haji. Itu merupakan kebanggaan bagi keluarga juga, lho…,” imbuhnya.

Sulung dari lima bersaudara pasangan Fouad Abdullah Attamimi dan Latifah Usman ini melambungkan harapan besar pada usahanya. Langkah awal adalah dengan mengokohkan, memantapkan pundi-pundi dan tiang-tiang penyangga Fariha Tour terlebih dahulu. Baik dari segi permodalan, manajemen maupun SDM semua harus dibenahi dengan baik agar cita-citanya untuk menjadikan Faryha sebagai leader dalam pelayanan hamba Allah. “Terutama dalam pelayanan serta menjadi amanah atau dapat dipercaya masyarakat luas,” tambahnya.

Kepada pemerintah khususnya Kementerian Agama RI, Hakim berharap agar umrah & haji plus lebih ditingkatkan pengurusannya. Karena selama ini, haji plus dikelola sendiri oleh travel agen. Sedangkan pemerintah sering mengulur waktu dalam hal pelunasan sehingga travel agen mengalami kesulitan dalam penyiapan pelayanan kepada jemaah, terutama penerbangan dan akomodasi. Sistem yang berlaku sekarang, pemerintah menerapkan kebijakan pelunasan pembayaran bersamaan dengan jemaah regular. Akibatnya, waktu yang dimiliki agen untuk mempersiapkan kebutuhan jemaah sangat sedikit sehingga menjadi tidak maksimal.

Peran pemerintah dalam ONH Plus masih minim, karena birokrasi terlalu kaku. Apalagi perizinan sekarang masih distop untuk umrah & haji dan sangat dibatasi. Sebenarnya kalau pemerintah tegas, banyak travel yang punya izin umrah & haji tetapi tidak memiliki customer namun kebalikannya banyak travel yang notebene tidak punya izin umrah & haji tetapi memiliki dan memberangkatkan banyak jamaah,” tutur pemilik moto “Melayani tamu Allah dengan Amanah” ini.

Hakim yang menjadi anggota HIMPUH dan ASITA ini, berpesan kepada para generasi muda untuk tidak takut menjalankan sebuah usaha. Generasi muda juga harus mempergunakan waktu yang mereka miliki sebaik mungkin. Ia sangat menyayangkan talenta muda berbakat yang disia-siakan. Apalagi dengan derasnya tayangan TV yang menawarkan mimpi instant untuk menjadi terkenal dan sukses. Akibatnya, banyak generasi muda yang menyia-nyiakan hidupnya untuk mengejar mimpi yang tidak pasti.

Seharusnya generasi muda bisa lebih tekun dan bersabar mengejar kesuksesan melalui proses yang panjang. Seperti yang saya alami, artinya dari saya mulai menjadi pegawai biasa, manager dan merintis usaha sendiri. Jadi saya harapkan para pemuda, yang baru lulus sekolah berusaha dan mempergunakan waktu sebaik mungkin. Selain itu, selalu gunakan kepercayaan yang diberikan kepada mereka,” ujar H Abdul Hakim Fouad Attamimi.