Ida Ratu
PENDETA HINDUYANG MERAIH SUKSES DI PROPERTI
Dunia itu ibarat sebuah panggung sandiwara. Penuh misteri dan acapkali susah diprediksi. Kadangkala benar, dan kadangkala juga salah. Bahkan kadang penuh siasat. Berbagai strategi pun kerap dijalankan masing-masing orang menempuh jalan suksesnya dan memperkuat basis perekonomiannya. Dalam
percaturan yang penuh strategi itu, kita memang perlu waspada untuk tidak
masuk dalam perangkap yang dikondisikan over konsumerisme . Upaya membangun
kemandirian bagi kita pasti akan mendapat tantangan dari banyak pihak,
karena bila kita mandiri, maka akan banyak sekelompok orang yang sama untuk
berbuat yang sama guna mencapai tujuannya. Begitulah yang dialami Ida
Bhagawan, kelahiran Bali, 41 tahun lalu.
Menurut pengusaha properti yang telah tergabung dalam REI ini, awal
pendirian bisnisnya, penuh liku-liku dan perjuangan panjang. Bahkan untuk
sampai ke bisnis ini, beliau melewatinya dengan menjadi seorang pendeta
Hindu. Banyak problematika hidup yang beliau harus jalani. Mulai dari
kegagalannya berbisnis menjadi pengerah tenaga kerja, akibat bom Bali,
hingga beliau harus kehilangan putri sulungnya akibat penyakit tumor batang
otak. Namun semua itu dilaluinya dengan penuh kesabaran bersama istri dan
kedua anaknya. Istrinya yang juga seorang pendeta Hindu, turut mendukung
seluruh kehidupan Ida Bhagawan, dari mulai menggantikan suaminya sebagai
konsultan spiritual, hingga urusan keluarga.
Perjuangan itu ternyata tidak sia-sia, kenyataan kini Ida Bhagawan sukses
menjalani perusahaan propertinya. *PT. Pas**uph**ati Alam Semesta*, sebuah
perusahaan dengan nama yang penuh makna untuk mensyukuri isi alam ciptaan
Tuhan. Awal usia 17 tahun 1989 sambil sekolah kejuruan saya membuka usaha
jual lukisan dengan mengontrak kios kecil di Ubud Bali. Saya merasakan
betapa bernilai ekonomisnya property yang disewakan, trutama di daerah
kelas pariwisata. selanjutnya inspirasi tentang kemegahan property , saya
rasakan saat bulan mei 1992 , saat saya berangkat ke eropa ( Belgia,
Belanda ) untuk mengisi acara pameran budaya bali, begitu megah kota eropa.
Saya hanya dapat mengumpulkan foto foto bangunan yang megah dari eropa.
Untuk mewujudkan niat saya maka setelah tamat kuliah S1 , saya juga bekerja
sambil belajar di negeri Cina selama 3 tahun, tahun 2000 saya menyelesaikan
study S2 managemen bisnis international, saat kembali ke Bali Indonesia
justru Saya mengawali menjadi mediator lahan pada tahun 2000 sambil mendirikan
manajemen yayasan seni yang mengorganisir kelompok seni dapat bekerja
sebagai seniman seniman muda ke luar negeri, kegiatan usaha tersebut dapat
berjalan dari tahun 2000 hingga 2002, karena ada bom bali, maka rekanan
usaha di luar negeri membatalkan keberangkatan group seniman muda tahap
yang ke 4 ( penari, pemusik, dll ), group besar yang rencana dikontrak
selama setahun, maka kegiatan usaha tersebut harus usai dengan menyisakan
hutang yang harus dilunasi terkait biaya2 pelatihan dan administrasi
anggota yang gagal berangkat karena ada bom Bali, selanjutnya jadi
konsultan manajemen tapi belum ketemu juga, “ungkap ayah dua anak yang
masih duduk di sekolah dasar dan taman kanak-kanak ini.
Awal dan Arti Nama Perusahaannya
“Pasuphati Alam Semesta “, terdiri dari tiga kata, *Pasuphati* sendiri
berarti : perlipatan kekuatan energi kehidupan / mempertajam / mencerdaskan
/ unsur tembus ruang dan waktu, dan dalam silsilah kelleluhuran orang Bali
yang ada di posisi paling utama disebut Hyang Pasuphati. *Alam
semesta*merupakan sebuah wilayah terluas bahkan tidak terhingga untuk
dihitung ,
sebagai tempat semua kehidupan itu ada. Dari kekuatan arti nama tersebut
semua saya memohon dan meniatkan energy dan makna terbaiknya dapat kami
syukuri.
Perjalanan hidup dan Usaha Bisnisnya
Dari tahun 2002 hingga 2005 selain bekerja di supermarket , pernah juga
kerja menjadi tukang servis kompor gas keliling, buka warung kecil, ikut
beberapa bisnis multilevel, sambil memperdalam spiritual. Hingga pada 17
oktober 2005, Ida Bhagawan menekuni fokus spiritual atau menjadi pendetaHindu
. Saat mulai jadi pendeta maka banyak eksplorasi sastra dan filsafat yang
mulai ditekuni. Tersadar dengan kelahiran yang disyukuri dan istimewa,
dilahirkan pada 28 oktober 1972 ( hari sumpah pemuda ) pada hari Sabtu
Kliwon Landep ( hari suci Pasuphati untuk umat Hindu Bali ), maka nama Pas
uphati sangat tepat menjadi ikon energy karena P “ujar pria yang mengagumi
kakek nenek dan kedua orang tuanya. Ida mengaku tidak pernah punya pesaing
dalam bisnisnya, karena pengusaha pengusaha property yang ada adalah
motivator dinamis untuk waktu berjalannya usaha saya.
Dari kegiatan sebagai pendeta inilah, Ida bertemu banyak orang, baik dari
kalangan bawah hingga atas yang memiliki profesi sebagai pengusaha. Namun
begitu, Ida juga tidak pernah berhenti dari pengabdiannya menjadi pendeta
untuk menuntun semampunya tentang kesehatan dan bisnis dilihat dari fungsi
spiritual intuitif imaginatif ( otak kanan ) dan dari fungsi evaluative
spekulatif ( otak kiri ) untuk orang-orang yang butuh konsultasi spiritual baik
pribadi maupun di kantor-kantor pemerintah.
“Perjalanan hidup bergulir berjalan terus, anak anak perlu biaya lebih
untuk sekolah dan kehidupan, sedangkan sebagai pendeta adalah mengutamakan
pelayanan. Di kondisi lain sering menuntun umat untuk memperbaiki pola
kesehatan dan keluarga serta bisnisnya , maka mulai terlintas untuk membuat
badan usaha yang resmi. Tahun 2008 akhir perusahaan dirintis hingga pada
tanggal 15 januari 2009 akte pendirian PT Pasuphati Alam Semesta terwujud.
Pada awal tahun 2009, putri sulung saya waktu itu usia 13 tahun lebih, yang
kini mungkin kalau hidup telah SMA kelas III, mengalami gangguan
kesehatan. Saya berjuang dari kegiatan supranatural, untuk terus bangkit
dari kepasrahan dan keputus-asaan. “Nyaris saja saya pasrah, tapi keluarga
dan saudara, bahkan orangtua menyemangati saya untuk terus tidak menyerah
dalam mengatasi problematika kehidupan, khususnya dalam mengobati putri
saya yang sedang sakit parah, “kata Ida bercerita.
Putri sulungnya koma, dan perlu di bawa ke rumah sakit untuk dioperasi pada
4 agustus 2009. Operasi pertama tumor otak berjalan sukses, putri sulung
bisa sadar tapi efeknya mengalami ketidakseimbangan fungsi ingatan otaknya,
saya kira sudah usai tetapi dokter menyampaikan harus oprasi total
lagi. Operasi
pun dilakukan untuk kedua kalinya pada 10 agustus 2009, itulah saat
terakhir kami bisa saling pandang. Karena saat slesai oprasi justru putri
saya tidak sadarkan diri. Beberapa hari kemudian yaitu 15 agustus 2009
putri saya tersadar sesaat ( bertepatan dengan hari tumpek landep , hari
weton saya skaligus ritual di tempat suci saya di Griya ) tapi matanya
tidak dapat melihat walau terbuka, hingga esok paginya koma lagi. Ternyata
pada hari sabtu 29 agustus 2009 pagi pagi saya dipanggil tenaga medis di
ruang ICU, saya dengan jelas melihat putri sulung saya berhenti bernapas.
Walau saya bukan orang cengeng tapi saat itu hanya teriakkan dan air mata
yang terungkap dari diri saya.
Menurut Ida Bhagawan, sejak putrinya meninggal dunia, dari situlah ia mulai
membankitkan titik sadar hidup sebagai manusia utuh yang sesungguhnya.
“Saya harus bayar rumah sakit yang begitu besar. Dan setelah itu dalam
waktu 26 hari yang berdekatan, kakek yang sangat saya hormati dan kagumijuga
meninggal dunia. Suatu perjalanan waktu yang begitu beratnya,
berturut-turut tanpa bisa dicegah. Kekuatan Karma dan ketidakabadian hidup
membuat saya harus menyadari dan bangkit. Belum lagi harus melaksanakan
ritual mereka dalam “Upacara Ngaben” yang nilai rupiahnya cukup besar
senilai harga mobil sederhana, “katanya.
Akte perusahaan belom sempat dilengkapi ijin2 nya. Sedangkan “Saya
mengalami masa yang tidak gampang untuk ditrima oleh pikiran saya “, karena
kenyataan hidup yang terjadi. Bersyukur saya punya istri yang sabar dan
sayang dengan keluarga. Sampai pada akhirnya beberapa tugas pelayanan
konseling umat dibantu istri saya, dengan sabar istri saya yang
menerimakonsultasi spiritual
untuk umat yang datang ke rumah ( Griya ), “kata Ida mengisahkan.
21 Januari 2010, Beliau pun kemudian di ajak siswa sekaligus sahabatnya
yang bernama *I Nyoman Jon Mariata* ke Jakarta. “Di Jakarta saya
berkenalan dengan banyak rekan bisnis siswa spiritual saya, bahkan mereka
minta tuntunan terkait usaha menjadi mediator lahan, “tuturnya bercerita
kisah awal usaha bisnisnya itu. Kegiatan Saya menjadi banyak variasi karena
sambil menerima umat konsultasi kesehatan / keluarga / bisnis ( dengan
metode palmistry / membaca garis tangan, hari kelahiran , hipnoteraphy /
hypnosis, dan metode lainnya ) juga saya dapat membangun relasi dan
kepercayaan serta pemulihan mental saya sendiri.
“Siswa saya si john bisnisnya makin baik. Selanjutnya mulai Tahun 2010 saya
dipercaya untuk membeli lahan. Tahun 2011, saya ke Sydney untuk menghadiri
undangan salah satu umat yang sudah saya therapy dan berhasil untuk
memiliki keturanan. Namanya Dewa Made Arta dan istrinya Stephanie Inder. Di
Australia saya banyak mengumpulkan foto foto property dan bisnis real
estate.
Sebenarnya kemajuan usaha bisnis properti perusahaannya tidak terlepas dari
peran seorang Dewa Made Arta. Rekan inilah yang telah membantu banyak
perjalanan dari usaha bisnisnya. Terutama terkait permodalan, hingga
pada14 Mei 2011, perusahaan PT
Pasuphati Alam Semesta mulai buka kantor dengan ijin ijin surat yang
lengkap. Saya mulai buka system dan kantor sama dengan tanggal kelahiran
putri saya yang meninggal, “ujarnya menjelaskan.
Warna hijau menjadi titik terang kegiatan usaha saya. Saat perusahaannya
telah berjalan 11 bulan , selain tambah mengembangkan di Bali , Saya
juga mulai
melaksanakan ekspansi ke luar daerah Bali.
Dengan konsepsi matahari terbit di timur, maka kantor cabang dan proyek
mulai dibuka di pulau Timor yaitu di kota Kupang, dengan ketersediaan lahan
yang sangat luas tersebar di beberapa tempat.
Untuk wilayah barat maka kantor cabang dan proyek dibuka di jawa barat,
yaitu di Cibinong Bogor, dengan kesiapan ijin2 dan persiapan lahan yang
tersebar di bandung, cimahi, cianjur, sukabumi, depok, bekasi, cibinong
bogor .
Motivasi
Dengan mendirikan perusahaan, Ida mengaku ingin agar karyawannya yang
telah bekerja di atas lima tahun memiliki rumah sendiri. “Untuk itulah saya
mentargetkan program rumah untuk karyawan saya yang telah bekerja lebih
dari lima tahun, sedangkan kalau telah bekerja 16 tahun saya anjurkan untuk
berhenti dan wajib membuat usaha sendiri untuk memberikan peluang atau
kesempatan kepada saudara, anak atau teman lainnya untuk bekerja di
perusahaan saya, “ujarnya meyakinkan.
Ada beberapa alasan saya mendirikan dan membuka perusahaan :
1. Kalau menjadi karyawan atau ikut bekerja di orang lain maka belum
tentu bisa melibatkan teman, saudara, dan sahabat. Tapi kalo saya punya
perusahaan saya bisa libatkan orang banyak dan mengeksplorasi banyak
talenta.
2. Mengetahui dan memahami bahwa Bisnis properti adalah bisnis
terbesar.
3. Kesadaran waktu yang ada dan rasa jengah saya dengan keadaan.
Sayaharus seimbangkan hidupduniawi dan spiritual.
“Makanya saya berbisnis bukan semata-mata mencari keuntungan pribadi , tapi
saya berbisnis untuk memberi peluang kemakmuran baru dan kesejahteraan
kepada orang sekitar, hingga banyak orang bisa mendapat peluang usaha,
“ujarnya menerangkan.
4. Memberikan teladan prilaku usaha kepada keturunan saya.
5. Karena saya memiliki pemahaman prinsip hidup, bahwa saya
dikaruniakan kesehatan fisik yang lengkap, kecerdasan yang berkembang,
lingkungan yang sangat mendukung dan suasana keluarga yang ceria. Jadi saya
mensyukuri itu semua.
Ada lima unsur yang melandasi kekuatan usaha saya ;
1. ( jari telunjuk ) adalah Mental ; sebagai modal awal untuk memulai
usaha.
2. ( jari tengah ) adalah system ; sebagai arah gerak usaha.
3. ( jari manis ) adalah relasi ; sebagai aset dinamis yang dikuatkan
saling percaya.
4. ( jari kelingking ) adalah Uang : sebagai nominal pembiayaan
lanjutan usaha.
5. ( ibu jari ) adalah Karma : sebagai perjalanan hasil perbuatan,
yang mesti harus acung Jempol.
Sejak berdiri 15 januari 2009, PT Pasuphati Alam Semesta memiliki rambu
rambu untuk melintasi jalan usaha yang lancar , yaitu :
1. Jujur dengan diri sendiri ( pikiran , perkataan, perbuatan ),
walaupun sebagian besar kejujuran menyakitkan tetapi kejujuran adalah
menjadikan
dasar kepercayaan lingkungan sekitar.
2. Saya tidak merasa punya kompetitor, rekan bisnis yang ada merupakan
motivator yang konstruktif dan dinamis.
3. Jangan merasa kehilangan sesuatu, semua titipan dan harus
dikembalikan.
Bersyukur trimakasih dan senyum.
4. Memakai prinsip “ jangan menunda pekerjaan sampai besok, untuk
pekerjaan yang dilakukan lagi dua hari”, jadi lakukan yang terbaik
sekarang juga, Waktu biar bisa bermanfaat lebih positif.
5. Fungsikan panca indera. “Kita harus bisa lebih banyak mendengar dan
melihat serta melakukan kegiatan pekerjaan dengan kaki dan tangan,
ketimbang berbicara. ( sadari telinga, mata, tangan , kaki : semua masing
masing ada 2. Sedangkan mulut hanya satu ).
6. Saat saya menemui persoalan yang begitu berat maka Saya membuat
sebuah jawaban bahwa saya mencintai diri saya sendiri, dan diri saya lebih
bernilai serta lebih berharga dari seluruh persoalan yang terjadi dalam
hidup saya yang sesungguhnya brada di luar diri saya.
7. Hindari memberi dan menerima informasi dengan pembenaran yang
subjektif ( pembenaran atas apa yang disampaikan sendiri dan bersifat
sepihak ).
8. Percaya bahwa hidup indah bukan dari kata orang, tetapi dari
pikiran dan prilaku diri sendiri.
9. Berpikir positif, jangan melihat sesuatu keadaan dengan konsep
Benar – Salah, tetapi mestinya melihat dengan konsep Sebab – Akibat.
10. Kaca spion dibuat kecil disamping dan di atas depan ( supaya jarang
melihat kebelakang, cukup lirik kesamping utk mengevaluasi yang di
belakang, atau lihat di atas depan sesekali saja ). Kaca depan mobil dibuat
lebar ( supaya lebih banyak melihat kedepan dan focus untuk melaju ) ,
jadi jangan
mempermasalahkan masa lalu. Rancang masa depan, karena masa lalu tidak bisa
dirubah lagi.
11. Buatla target, dalam hidup itu wajib ada target, karena jika tidak
ada target maka tidak ada tujuan juga. Dengan ada target maka lebih
mengeksplor keahlian talenta dan kecakapan diri.
Apa yang kita pikirkan saat ini sesungguhnya itulah yang lebih dominan
mempengaruhi kehidupan kita besok dan selanjutnya. Mottonya sederhana
saja “cerdas berpikir dan cermat bertindak”.
*Pengalaman dan pendapat *
Dukungan program pemerintah, saya rasakan belum berperan penting. Hanya
seperti menghisap permen karet ( manis terasa tetapi sesungguhnya menelan
ludah sendiri ). Contoh : kalau ada informasi program rumah A dan B
/bantuan dana, tetapi
persyaratannya ngejelimet. Apalagi kerjasama dengan pihak bank sangat
sangat banyak kendala. Syukurnya bank BTN bagus untuk kelancaran pembuatan
perumahan. “Saya belum ada bank yang membantu memberi bantuan untuk
pelunasan lahan yang saya beli. Apalagi untuk mengurus IMB , sangat
dipersulit di Bali, sudah direvisi, tapi tidak diberikan kelancaran. Ada
saja yang disalahkan pada pengajuan berikutnya, diperbaiki ini, disalahkan
yang lain begitu dan seterusnya .
Menurut saya REI jadi pintu pertama, sebagai jembatan, sehingga pengusaha
properti yang resmi bisa bersinergi dengan anggota mereka sendiri. Himbauan
saya mengharapkan kepada pemerintah agar REI dijadikan benar-benar sebagai
induk pembelajaran dan informasi bagi pengusaha properti, dan memiliki
kewenangan lebih untuk menertibkan kondisi perkembangan property di
wilayahnya, agar kepercayaan masyarakat sekitar lebih bagus kedepannya.
Keinginan dan keperluan
Perjalanan karier saya, banyak target yang belum tercapai. “Target terdekat
saya senang menciptakan lapangan kerja. Saya buat pasar tradisional yang
nyaman dan bersih. Pasar pos- tradisional di setiap komplek pemukiman yang
saya bangun, Biar yang berada dihunian punya usaha yang aktif lewat
pasaryang dibuat,
tentunya dengan pengelolaan property manajemen. Jadinya banyak orang punya
pekerjaan baru, dan berpotensi besar untuk perputaran ekonomi. Selanjutnya
membuat kota baru. Nama kotanya sudah saya bikin, satu hal yang perlu
dicatat, saya mengkondisikan *keinginan digeser menjadi keperluan*.
Untuk merubah keinginan menjadi keperluan harus mengedepankan
kebijaksanaan.
Peran Keluarga
*Cinta pertama saya orangtua*. Saya rasakan benar Orang tua saya
sangat mensupport
usaha saya, baik kedua orang tua kandung maupun mertua, mereka kompak
sangat mendukung. *C**inta sejati* adalah saudara saudara saya ( ada 2 adik
cowo dan satu adik perempuan ) , mereka smua sudah berkeluarga dan punya
usaha. Mereka mensupport saya dengan dukungan waktu dan doa, terutama saat saya
keluar kota maka keluarga besar saya sangat perhatian dengan keluarga saya.
*Cinta Sehati* adalah pasangan hidup, dan saya telah mempercayakan sebagian
masa depan saya yaitu pada Istri saya, Istri saya S-1 ekonomi, dia juga seorang
pendeta . *Cinta abadi* saya hanya untuk almarhum Putri kami tercinta. *C**inta
terakhir* “ Generasi Keturunan saya “, dua orang putra, kelas empat Sekolah
Dasar dan nol besar Taman Kanak-Kanak. Kelakuan dan ekspresi mereka membuat
semangat saya semakin kuat, saya mau menjadi panutan bagi mereka.
Dalam spiritual saya ada istilah “ pitra dewa bawa, mata pita guru dewamu “,
( mata itu ibu, pita itu ayah ) dalam ajaran saya : generasi tua itu utusan
yang menjadikan kita ada, dan orangtua adalah penuntun kita hingga ke
kondisi sekarang. Jasa Orang tua tidak bisa kita bayar dengan materi
apapun, tetapi hanya dapat dibalas dengan perbuatan kita, tentunya dengan
menjadikan keturunan berikutnya lebih bagus lagi.
Pesan untuk generasi muda dan yang akan datang, Untuk generasi muda,
hormati orangtua, bahagiakan orangtua dan nurut terhadap pada sesuatu hal
yang positif, kondisikan dengan waktu yang ada untuk disyukuri, baik
dengan orang tua dan diri sendiri, waktu itu tidak akan terulang lagi maka
untuk itu diisi dengan hal-hal yang berguna bagi orang banyak. Hindari agar
tidak terjebak dengan situasi yang tidak baik. Fungsikan dengan optimal
kekuatan Tri pramana ( *bayu, sabda , idep* ) yaitu ;kekuatan fisik, ucap
dan pikiran supaya Saling bersinergi. Fungsikan pikiran dengan hal yang
baik untuk kenyamanan kita dan orang lain. Saran saya, usahakan saat bangun
pagi sebelum buka mata awali dengan senyum yang indah. Itu sudah luar
biasa, kemakmuran itu pasti akan datang.
salam bahagia berlanjut