Anton Sasmita ( LUNG )
Anton Sasmita ( LUNG ) – PT Lung Victory Carpet
Anton akrab dipanggil LUNG
Dibesarkan di lingkungan bisnis interior disebuah ruko menjadikan Anton sedari dini mengenal pasar dan tak jarang sesekali membantu pekerjaan orangtuanya dengan menjaga salah satu toko interior. Sehingga sampailah satu hari ada seseorang yang menawarkan karpet kecil ( keset ) kepadanya pada saat Anton sedang menjaga toko tersebut. Timbul insting bisnisnya untuk menjual kembali keset yang diproduksi orang tersebut, sebut saja namanya : Pa Udin. Maka setelah berjalan 1-2 tahun akhirnya pihak pabrik bermaksud menjual mesin-mesin pembuat karpet/keset tersebut. Pucuk dicinta ulam tiba maka setelah proses tawar menawar maka jadilah Anton membeli semua mesin dan semua karyawannya pun diboyongnya ke ruko 4 lantai toko dari orang tua yang dijaganya sehari-hari sepulang sekolah. Sejak saat itu dia memiliki HOME INDUSTRY yang dia namakan sesuai nama kecilnya, yakni LUNG CARPET. Hingga kini LUNG CARPET telah sukses mendirikan
perusahaannya sendiri di bidang produksi carpet dan berkembang menjadi PT Lung Victory Carpet. Melepas lajang di tahun 2000, ia menjatuhkan hatinya kepada teman yang dia kenal sejak SMA yang sudah dipacari selama 10 rahun. Bersamaan dengan saat itu pula, Anton mulai berani menambah usaha kecil yang masih berbasis home industry bersama sang istri. Aral melintang tak menjadi hambatan Anton dalam melangkah, merintis dari modal yang pas-pasan, bangunan yang kurang memadai hingga mantan karyawan yang malah menjadi membelot dan menjadi pesaingnya sendiri. Semua itu telah dia lewati dengan kegigihan serta kepercayaan bahwa sukses itu harus dibayar dengan kerja keras. Maka tidak heran jika sekarang PT Lung Victory Carpet ini telah menduduki peringkat atas dalam industri karpet dalam negeri, berbagai macam pangsa pasar mulai dari menengah sampai ke atas.
Perjalanan Membangun PT Lung Victory Carpet
Berdiri sejak tahun 1994, saat Anton masih menjadi mahasiswa manajemen tingkat 1 di Universitas Parahyangan Bandung. Masih sangat sederhana dengan modal seadanya dan alat yang masih semacam bor tangan dengan menembakan benang yang menempel di kanvas. Pasar pun masih kecil yaitu sekitaran ITC Mangga Dua dan paling jauh dikirim ke Surabaya. Pada tahun 2010, mendapatkan investor dan mulai berkembang pesat dan merambah ke hotel-hotel berbintang. Industri karpet dengan nama PT Lung Victory ini memiliki cerita tersendiri mengenai nama yang dipakai. Lung, nama tersebut merupakan nama kecil Anton yang akhirnya dipakai sebagai nama
Perusahaannya itu. Dahulu nama awal yang dipakai adalah PT Lung Carpet Industry namun karena ada investor bernama perusahaan Victory maka dinamailah PT Lung Victory Carpet. Akan tetapi pada tahun 2016 belakangan ini, Anton telah membayar kembali saham yang dibeli investor tersebut sebesar 100% maka hak milik saat ini menjadi milik ia seutuhnya.
Misi yang diusung sendiri ingin membawa PT Lung Victory Carpet ini ke kancah Internasional sebagai perusahaan karpet terkemuka di Asia Tenggara. Tentunya dengan misi tersebut dibarengi dengan usaha yang maksimal. Anton memiliki beberapa kiat sukses untuk membangun perusahaan besar yaitu yang dibutuhkan yaitu harus dikenal luas oleh khalayak umum mengenai produk tersebut melalui media promosi dan iklan. Bukan hanya gencar promosi, yang paling penting adalah pelayanan yang memuaskan serta kualitas produk yang mumpuni adalah menjadi nilai utama dalam bisnis manapun. Agar menghasilkan produk yang unggul dibutuhkan alat atau mesin yang canggih pula dengan membeli alat dari Eropa telah dilakukan sehingga tak kalah bersaing dengan produsen dari luar negeri. Seperti saat ini, PT Lung Vicrory tengah menjajal alat baru dari Jerman tentunya kemudahan dan keefisienan dari time production sangat signifikan bedanya. Umpama dalam satu project memakan waktu dua bulan, kini hanya memerlukan waktu berkisar dua minggu saja. Upaya-upaya tersebut tentunya berdampak pada bertambahnya pelanggan serta pangsa pasar baru yang belum dijajaki oleh perusahaan-perusahaan lain. Ditanyai mengenai obsesi, ia menuturkan bahwa kelak ingin menjadikan PT Lung Victory Carpet go public dan berpengaruh positif bagi khalayak orang banyak.
Sehingga banyak orang dapat merasakan manfaat dengan hadirnya PT Lung Victory Carpet ini. Perihal target, Anton mengaku optimis bahwa dalam kurun waktu dua tahun ke depan PT Lung Victory ini dapat menjadi perusahaan karpet pertama yang bisa IPO. “Tiga sampai lima tahun ke depan, bahkan bulan ini sudah mulai menambah lagi kapasitas dengan bertambahnya mesin baru,” jawabnya mengenai rencana. Kini pasar yang dibidik yaitu hotel, tentunya bukan hanya hotel berbintang lima dan empat saja namun juga hotel bintang tiga dan dua pun bisa mendapatkan pelayanan sebab berhubung harga yang terjangkau. Alat-alat yang akan rampung pada akhir tahun seperti alat perlengkapan spinning dan dying sehingga tidak lagi bergantung pada supplier luar namun bisa berdiri sendiri dan produksi pun dapat dilakukan dalam internal perusahaan. Sistem custom made yang diusung membuat karpet di PT Lung Carpet ini menjadi spesial dan perlu pelayanan yang khusus. Pada 2015 saat itu pemerintah membuka pintu ekspor dan impor dengan menandatangani zona perdagangan Asia bebas. Memberikan keuntungan bagi negara karena meningkatkan devisa negara lewat bea cukai. Namun, hal yang sama tidak dirasakan oleh para pengusaha di Indonesia. Justru menyebabkan terpukulnya pabrik-pabtik domestik yang tergeser akibat persaingan yang semakin ketat.
Terlebih bagi negara industri yang maju seperti Negeri Tiongkok dengan harga lebih murah sekitar 10% sampai 15% yang menjadi unggulan mereka. Anton tidak tinggal diam dengan kondisi yang membuatnya sedikit goyah tersebut, ia mempunyai usaha trik tersendiri. Terobosan yang diambilnya adalah dengan membeli seperangkat mesin spinning, mesin ini berguna untuk memintal benang wol sehingga perusahaan dapat memproduksi benang sendiri yang berdampak pada kualitas yang terjaga serta menekan biaya produksi. Alhasil, ketika harga barang dari luar negeri mulai menanjak, produk miliknya masih berada pada angka yang stabil dan menjadi pilihan bagi konsumen. Maka pada saat itu “ LUNG “ bisa memenangkan kembali posisi pasar yang sempat direbut banyak importir.
“Banyak yang mengatakan saya bodoh karena saya memberikan lebih dari yang diminta. Contohnya mereka minta kambing saya kasih sapi. Mereka meminta kualitas A, saya berikan kualitas A+,” tuturnya. Hal tersebut dilakukan bukan tak beralasan, namun lebih karena baginya kepuasan pelanggan yang utama dan perihal keuntungan nomor dua. Asalkan dana tersebut masih bisa diputarkan untuk biaya ekspan dan memajukan PT Lung Victory ini. Dalam pelayanannya, Anton juga memberikan garansi selama 1 tahun bagi pelanggan yang memasang karpetnya dengan nama divisi Prof Carpet. Garansi tersebut berupa pelayanan membersihkan bahkan service ditempat jika ada kerusakan pada karpet. Namun tenang saja, lewat dari setahun masih banyak promo dan diskon untuk pelayanan service khusus membership. Selain itu Prof Carpet sendiri bertugas untuk keliling mengunjungi dan mengecek ke tempat-tempat customer yang telah dipasangi karpet sebagai penampung keluhan dan pemberi solusi.
Tidak terasa 23 tahun telah ia jalani dalam membangun PT Lung Victory ini, banyak yang telah mengenal Anton dalam industri karpet ini. Kebanyakan yang mengenalnya pasti menjadi pelanggan setianya serta tak jarang mantan karyawannya pun menjadi mitra bisnisnya.
Harapan Kepada Pemerintah
“Saya lebih suka perusahaan berkembang sehingga dapat membayar pajak lebih banyak,” sergahnya ditanyai harapan kepada pemerintah. Dan Deregulasi kemudahan perijinan yang dicanangkan pemerintah masih menjadi wacana akan tetapi belum dapat dinikmati di lapangan sebenarnya. Baginya, income tax lebih banyak tersebut berdampak kepada kapasitas yang juga bertambahnya pada jumlah penjualan yang semakin meningkat dengan hal tersebut. Selain itu, perihal lapangan kerja yang dalam enam bulan sekali pasti terus bertumbuh dan tenaga kerja tersebut pun menjadi devisa negara. Karena penambahan tenaga kerja di perusahaan-perusahaan tersebut membantu ekonomi di daerah bersangkutan yang bisa menopang ekonomi seluruh masyarakat Indonesia. Dengan penamabahan tenaga kerja tentunya memberikan efek domino bagi bertambahnya kapasitas, penambahan gedung, pembebasan lahan bagi fasilitas mereka. Banyak yang menanyakan kepadanya akan dibesarkan sebesar apalagi, sebab semakin bertambah usia semakin kurang pula kemampuan dan keinginan untuk makan. “Biarlah, meskipun saya makan hanya satu piring, namun berapa kepala yang bisa makan berkat hasil jerih payah saya? tandasnya. Keinginannya hanya saru agar banyak orang dapat merasakan hasil dari usaha dan rezeki yang diraihnya dengan membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya dan menjadi berkah bagi banyak orang.
Dukungan doa dari keluarga terus mendukung terutama orangrua kendati tidak ikut ambil bagian dalam perusahaan namun dengan doa dan wejangan selalu diberikan seperti hati-hati dalam berinvestasi karena berpengaruh besar bagi perusahaan. Anton sering bercerita dengan anak-anaknya “Mereka sangat antusias dan memiliki ambisi sama seperti saya,” tuturnya menjelaskan kedua putra putrinya. Penerus tampuk kepemimpinan yang ia miliki tentunya keinginan tersendiri bagi Anton bahwa anaknya sendiri yang akan meneruskan. Melihat semangat anak-anaknya tersebut, Anton yakin setelah ia pensiun nanti dan PT Lung Victory Carpet ini dapat dijalankan oleh anak-anaknya tersebut akan berkembang lebih besar.(mutiararizky)